Selasa, 03 Mei 2016

SAP (Satuan Acara Penyuluhan) Kebutuhan Istirahat dan Tidur Pada Ibu Nifas


DAFTAR ISI


Daftar Isi.................................................................................................................... 1
A.       Satuan Acara Penyuluhan (SAP)................................................................... 2
B.        Tujuan Instraksional Umum (TIU)................................................................. 2
C.        Tujuan Intraksional Khusus (TIK)................................................................. 2
D.       Materi Penyuluhan......................................................................................... 3
E.        Metode........................................................................................................... 3
F.         Media............................................................................................................. 3
G.       Evaluasi.......................................................................................................... 3
H.       Sumber........................................................................................................... 5
I.          Kegiatan Belajar Mengajar............................................................................. 5
J.          Uraian Materi................................................................................................. 7
K.       Daftar Pustaka............................................................................................... 14



A.    Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Mata Pelajaran                : Promosi Kesehatan
Pokok bahasan                : Kebutuhan Dasar Ibu Nifas
Sub pokok bahasan         : Kebutuhan Istirahat dan Tidur pada Ibu Nifas.
Sasaran                            : Ibu nifas di Muara Rapak Kota Balikpapan sejumlah 30
 orang
Tempat                           : Kampus sementara Poltekkes Kemenkes Kaltim kota      Balikpapan
Hari/tanggal                    : Senin 9 Mei 2016.  
Waktu                             : 08.15 – 09.00 (45 Menit).

B.     Tujuan Instraksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan ibu nifas di kelurahan Muara Rapak dapat mengerti dan memahami tentang :
1.      Pengertian Kebutuhan Dasar Ibu Nifas (Istirahat).
2.      Pengertian Kebutuhan Dasar Ibu Nifas (Tidur).
3.      Manfaat Istirahat dan Tidur Yang Cukup.
4.      Masalah-masalah dalam Tidur.
5.      Faktor yang Mempengaruhi Tidur.
6.      Dampak Kurang Istirahat dan Tidur
7.      Cara Istirahat dan Tidur pada Malam Hari

C.    Tujuan Intraksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit diharapkan Ibu Nifas di Kelurahan Muara Rapak Kota Balikpapan mampu :
1.      Memahami Pengertian Kebutuhan Dasar Ibu Nifas (Istirahat).
2.      Memahami Pengertian Kebutuhan Dasar Ibu Nifas (Tidur).
3.      Memahami Manfaat Istirahat dan Tidur Yang Cukup.
4.      Memahami Masalah-masalah dalam Tidur.
5.      Memahami Faktor yang Mempengaruhi Tidur.
6.      Memahami Dampak Kurang Istirahat dan Tidur
7.      Memahami Cara Istirahat dan Tidur pada Malam Hari

D.    Materi Penyuluhan
1.      Pengertian Kebutuhan Dasar Ibu Nifas (Istirahat).
2.      Pengertian Kebutuhan Dasar Ibu Nifas (Tidur).
3.      Manfaat Istirahat dan Tidur Yang Cukup.
4.      Masalah-masalah dalam Tidur.
5.      Faktor yang Mempengaruhi Tidur.
6.      Dampak Kurang Istirahat dan Tidur
7.      Cara Istirahat dan Tidur pada Malam Hari

E.     Metode
1.      Ceramah
2.      Diskusi
3.      Tanya jawab

F.     Media
1.      LCD , Proyektor dan Sound System.
2.      Leaflet

G.    Evaluasi
1.      Evaluasi Struktur
a.       Peserta hadir di tempat penyuluhan.
b.      Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di kampus sementara Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur kota Balikpapan.
c.       Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.

2.   Evaluasi Proses
a.       Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b.      Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c.       Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

3.      Evaluasi Akhir
a.       Apa Pengertian Istirahat pada Ibu Nifas ?
Istirahat pada ibu nifas merupakan keadaan ibu nifas yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan (ansietas)

b.      Apa Pengertian Kebutuhan Dasar Ibu Nifas (Tidur) ?
Definisi dari tidur yang sehat yang dapat diterima oleh umum adalah kuantitas dan kualitas dari tidur yang diperlukan untuk menjaga kesigapan selama bangun (selama tidak tidur).

c.       Apa Manfaat Istirahat dan Tidur Yang Cukup ?
1)      Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
2)      Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.
3)      Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.
4)      Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
5)      Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
(Catatan : Peserta mampu menjawab 3 dari 5 manfaat istirahat dan tidur yang cukup).

d.      Apa Masalah dalam Tidur  ?
1)      Insomnia.
2)      Narcolepsy.
3)      Hypersomnia.
4)      Apnea.
5)      Perilaku Menyimpang.
(Catatan : Peserta mampu menyebutkan 3 dari 5 masalah dalam tidur).

e.       Apasaja Faktor yang Mempengaruhi Tidur ?
1)      Penyakit
2)      Lingkungan
3)      Motivasi
4)      Kelelahan
5)      Kecemasan
6)      Alkohol dan obat-obatan
(Catatan : Peserta mampu menyebutkan 4 dari 6 faktor yang mempengaruhi tidur).

f.       Apa Dampak Kurang Istirahat dan Tidur ?
1)      Mengurangi jumlah AS1 yang di produksi
2)      Memperlambat proses involusio uterus dan meningkatkan perdarahan
3)      Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
(Catatan : Peserta mampu menjawab 2 dari 3 dampak kurang istirahat dan tidur pada ibu nifas).

g.      Bagaimana Cara Istirahat dan Tidur pada Malam Hari ?
1)      Pergi ke tempat tidur dan bangun di saat sama setiap hari.
2)      Jangan makan makanan berat kurang dari tiga jam sebelum pergi tidur. Hindari kopi, teh, minuman kola, alkohol dan merokok. Jika Anda lapar, makan biskuit atau pisang. Minum segelas susu hangat setengah jam sebelum tidur.
3)      Mengelola tidur, coba tip berikut :
a.       Untuk Berhenti bekerja setidaknya sejam sebelum waktu tidur dan baca buku atau dengarkan musik menenangkan. Buat ruangan tenang, redup dan sejuk
b.      Untuk Jika tak bisa tertidur dalam 30 menit, bangun dan pergi ke ruangan lain dan baca. Jangan menonton TV.
c.       Untuk Jika kepala anda penuh dengan tugas untuk esok harinya, taruh buku catatan di samping tempat tidur dan catat.

H.    Sumber
1.      Buku.
2.      Artikel.
3.      Internet.

I.       Kegiatan Belajar Mengajar
No
Tahapan
                               Kegiatan
Penyuluh
Peserta
Waktu
1
Pembukaan
1.      Salam pembuka
2.      Memperkenalkan diri pada klien
3.      Menjelaskan maksud dan tujuan
4.      Kontrak waktu
5.      Apersepsi 
1.      Menjawab salam
2.      Mendengarkan dengan baik
3.      Mendengarkan dengan baik
4.      Setuju
5.      Peserta menjawab sesuai dengan pengetahuannya
5 menit
2
Penyajian
1.     Menjelaskan Pengertian Kebutuhan Dasar Ibu Nifas (Istirahat).
2.     Menjelaskan Pengertian Kebutuhan Dasar Ibu Nifas (Tidur).
3.     Menjelaskan Manfaat Istirahat dan Tidur Yang Cukup.
4.     Menjelaskan Masalah-masalah dalam Tidur.
5.     Menjelaskan Faktor yang Mempengaruhi Tidur.
6.     Menjelaskan Dampak Kurang Istirahat dan Tidur
7.     Menjelaskan Cara Istirahat dan Tidur pada Malam Hari
1.      Mendengarkan dengan seksama, melihat dan memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh penyaji.
2.      Mengajukan pertanyaan.

30 menit
3
Penutup
1.      Melakukan evaluasi
2.      Menyimpulkan materi
3.      Mengucapkan salam
1.      Dapat mengulang kembali pesan-pesan yang disampaikan oleh penyaji.
2.      Mendengarkan dengan baik
3.      Menjawab salam
5 menit


J.       Uraian Materi
1.             Kebutuhan Dasar Ibu Nifas (Istirahat )
Istirahat pada ibu nifas merupakan keadaan ibu nifas yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan (ansietas). (Narrow, 1967 : 1645)
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru melahirkan merupakan masalah yang sangat penting sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang menganggu lainnya, plus pekerjaan bersalin, bukan persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan yang akan terjadi padahal hari-hari postnatal akan dipengaruhi oleh banyak hal : begitu banyak yang harus dipelajari ASI yang diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat, karangan bunga, hadiah-hadiah serta menyambut tamu, dan juga kekhawatiran serta keprihatian yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini. dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang cukup.
a.       Istirahat Malam
Selama satu atau dua malam yang pertama, ibu yang baru melahirkanmungkin memerlukan obat tidur yang ringan. Biasanya dokter akan memberikannya jika benar-benar diperlukan. Kerapkali tubuhnya sendiri yang mengambil alih fungsi obat tidur ini dan ia benar-banar tidur lelap sehingga pemeriksaan tanda-tanda vital serta fundus uteri hanya sedikit mengganggunya. Sebagian ibu menemukan bahwa lingkungan yang asing baginya telah mengalihkan perhatiannya dan sebagian lainnya merasa terganggu oleh luka bekas episiotomi sehingga semua ini akan menghalangi tidurnya ketika pengaruh pembiusan sudah hilang. Rasa nyeri atau terganggu selalu memerlukan pemeriksaan dan analgesik dapat diberikan sebelum pasien menggunakan obat tidur.
Setelah hari kedua postnatal, pemberian obat tidur pada malam hari biasanya sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak dianjurkan jika ibu ingin menyusui bayinya pada malam hari. Ibu harus dibantu agar dapat beristirahat lebih dingin dan tidak diganggu tanpa alasan. Hal-hal kecil yang menarik perhatiannya seperti suara pintu yang berderik atau bunyi tetesan air dari keran harus dilaporkan pada siang harinya sehingga dapat di atasi sebelum suara-suara tersebut mengganggu tidur ibu.
Ibu yang baru melahiranyang tidak dapat tidur harus diobservasi dengan ketat dan semua keadaan yang di temukan harus dilaporkan pada dokter. Insommia merupakan salah satu tanda peringatan untuk psikosis nifas.
b.      Istirahat Siang
Waktu siang hari di rumah sakit tidak perlu terlalu diprihatinkan, namun banyak orang mengatakan hal tersebut harus pulang ke rumah untuk bisa beristirahat merupakan pernyataan yang sering terdengar dan petugas yang terlibat dalam unit asuhan maternitas harus mendengarkan serta mencari mengapa keluhan tersebut bisa terjadi.
Pada hampir setiap rumah sakit bersalin, periode istirahat yang jelas perlu disediakan secara teratur dan kerapkali di perlukan selama satu jam sebelum makan siang tirai ditarik, radio dimatikan, staf keperawatan harus bekerja tanpa suara, tamu yang ingin berkunjung dilarang dan panggilan telpon tidak diteruskan kepada pasien kecuali benar-benar mendesak. Ibu harus dibantu untuk mengatur sendiri bagaimana memanfaatkan waktu istirahat ini: berbaring telungkup (mungkin dengan bantal di bawah panggulnya ) untuk membantu drainase uterus jika posisi nyaman baginya. Periode istirahat ini umumnya memberikan manfaat fisik maupun psikologis yang sangat besar. Beberapa rumah sakit mengulangi waktu istirahat yang jelas pada sore harinya.
Kalau ditanya apa yang membuat bangsal postnatal tampak begitu sibuk, jawaban sebagian ibu mengungkapkan hal yang terjadi. Kejadian yang rutin dan teratur, seperti visite dokter, program latihan, peragaan dalam memandikan bayi atau bahkan menyusui bayi tampaknya bukan masalah. Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan curahan emosi, seperti menghadapi tamu dan panggilan telpon dari luar, atau menulis surat ucapan terima kasih atas pengiriman kartu ucapan selamat dan hadiah, semua inilah yang melelahkan ibu baru melahirkan barang kali perawat yang dapat merasakan kesibukan ibu dalam menghadapi hal-hal semacam itu. Dapat membantunya dengan membahas prioritas, apakah setiap orang yang mangirim surat ucapan selamat benar-benar memerlukan jawaban. Di samping itu, perawat harus berhati-hati pada saat jam kunjungan untuk menjaga agar ibu tidak terlalu lelah.

2.      Kebutuhan Dasar Ibu Nifas ( Tidur )
Definisi dari tidur yang sehat yang dapat diterima oleh umum adalah kuantitas dan kualitas dari tidur yang diperlukan untuk menjaga kesigapan selama bangun (selama tidak tidur).
Pola tidur diatur oleh saraf pusat di otak yang bernama Super Chiasmatic Nucleus. Pola tidur pada umumnya dapat dibago dua, yaitu tidur dengan gerakan mata tidak cepat atau yang diknal dengan Non Rapid eye Movement dapat disingkat dengan NON REM.
Dan satu kondisi yang lain adalah Rapid eye movemen atau REM. Pada orang dewasa tidur NON REM berganti dengan tidur REM terjadi setiap hampir rata-rata satu setengah jam.
Tidur NON REM biasanya terjadi pertama menjelang tidur dan dapat memakan waktu 75 – 80 % dari waktu tidur. Tidur NON REM dibagi dalam dibagi dalam 4 tahap dan ini sejalan dengan kedalam tidur.
Tidur REM yang memakan waktu kira-kira 20 -25 % dari tidur orang dewasa , Tidur REM ini olah para ahli diduga bertanggung jawab terdapat rasa lumpuhnya otot otot . (Bobak, 1998)
Masa nifas berkaitan dengan gangguan pola tidur, terutama segera setelah melahirkan. 3 hari pertama dapat merupakan hari yang sulit bagi ibu akibat penumpukan kelelahan karena persalinan dan kesulitan beristirahat karena perineum. Nyeri perineum pasca partus berkolerasi erat dengan durasi kala II persalinan. Rasa tidak nyaman di kandung kemih, dan perineum, serta gangguan bayi, semuanya dapat menyebabkan kesulitan tidur, yang dapat mempengaruhi daya ingat dan kemampuan psikomotor. Secara eoritis pola tidur kembali mendekati normal dalam 2 / 3 minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang menyusui mengalami gangguan pola tidur yang lebih besar.
Yang sangat di idamkan ibu baru adalah tidur dia tidur lebih banyak istirahat di minggu 2 dan bulan 2 pertama setelah melahirkan, bias mencegah depresi dan memulihkan tenaganya yang terkuras habis.
Banyak orang yang mengalami sulit tidur. Orang dewasa butuh rata – rata 7 – 8 jam untuk tidur dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk tidur saat orang semakin tua. Orang yang sudah tua biasanya membutuhkan 5 – 6 jam, sesekali begadang tidak mengganggu kecuali menyebabkan kelelahan esok harinya. Gangguan tidur yang menetap sering diakibatkan stres, kegelisahan, atau depresi yang membuat Anda torus capai, kesal, dan tak dapat berkonsentrasi. Simpton atau gejala fisik seperti nyeri, masalah pernafasan dan hot flush ( serangan rasa panas ) Juga beberapa obat dapat mengganggu tidur.

3.      Manfaat Istirahat dan Tidur Yang Cukup
a.       Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
b.      Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.
c.       Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.
d.      Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
e.       Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.

4.      Masalah-masalah dalam Tidur
a.       Insomnia
Insomnia adalah suatu gangguan tidur yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali tidur. Seringkali penderita terbangun lebih cepat dari yang diinginkannya dan tidak dapat kembali tidur. Ada tiga jenis gangguan insomnia, yaitu: susah tidur (sleep onset insomnia), selalu terbangun di tengah malam (sleep maintenance insomnia), dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early awakening insomnia). Cukup banyak orang yang mengalami satu dari ketiga jenis gangguan tidur ini. Dalam penelitian dilaporkan bahwa di Amerika Serikat sekitar 15 persen dari total populasi mengalami gangguan insomnia yang cukup serius.
Gangguan tidur insomnia merupakan gangguan yang belum serius jika anda alami kurang dari sepuluh hari. Untuk mengatasi gangguan ini kita dapat menggunakan teknik-teknik relaksasi dan pemrograman bawah sadar. Yang penting kita harus dapat menjaga keseimbangan frekuensi gelombang otak agar sesering mungkin berada dalam kondisi relaks dan meditatif sehingga ketika kita harus tidur kita tidak mengalami kesulitan untuk menurunkan gelombang otak ke frekuensi delta.
b.      Narcolepsy
Narcolepsy adalah gangguan tidur yang diakibatkan oleh gangguan psikologis dan hanya bisa disembuhkan melalui bantuan pengobatan dari seorang dokter ahli jiwa. Penyakit ini berbeda dengan insomnia yang terjadi secara terus menerus. Justru penderita narcolepsy ini terkena serangan secara mendadak pada saat yang tidak tepat, seperti sedang memimpin rapat – biasanya terjadi serangan pada kondisi emosi yang tegang seperti: marah, takut atau jatuh cinta. Serangan narcolepsy dapat melumpuhkan seseorang dalam beberapa menit ketika dia masih sadar dan secara tiba-tiba membawanya ke alam mimpi.
c.       Hypersomnia
Gangguan ini adalah kebalikan dari insomnia. Seringkali penderita dianggap memiliki gangguan jiwa atau malas. Para penderita hypersomnia membutuhkan waktu tidur yang sangat banyak dari ukuran normal. Meskipun penderita tidur melebihi ukuran normal, namun mereka selalu merasa letih dan lesu sepanjang hari. Namun gangguan ini tidaklah terlalu serius dan dapat diatasi sendiri oleh penderita dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen diri.
d.      Apnea
Apnea merupakan salah satu gangguan tidur yang cukup serius. Lebih dari 5 juta penduduk Amerika Serikat mengalami gangguan ini. Faktor risiko terkena gangguan ini antara lain: kelebihan berat badan (overweight), usia paruh baya terutama pada wanita, atau usia lanjut (lansia) yang pernah mengalami ketergantungan obat. Apnea adalah penyakit yang disebut juga ”to fall asleep at the wheel” karena sering dialami ketika penderita sedang mengemudikan mobil. Apnea terjadi karena fluktuasi atau irama yang tidak teratur dari denyut jantung dan tekanan darah. Ketika terserang, penderita seketika merasa mengantuk dan jatuh tertidur. Penderita apnea mengalami kesulitan bernafas bahkan berhenti bernafas pada saat tidur ketika terserang gangguan ini (dalam bahasa Jawa disebut ”tindihan”). Fluktuasi denyut jantung dan tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kematian seketika pada penderita.
e.       Perilaku Menyimpang
Gangguan tidur lainnya seperti berbicara atau berjalan dalam keadaaan tidur, ataupun menggertakkan gigi merupakan gangguan tidur yang tidak berbahaya. Namun berbahaya jika berjalan dalam tidur menemui obyek yang berbahaya (benda tajam, api, dll) atau terjatuh. Gangguan berbicara dalam tidur hanya akan mengganggu teman sekamarnya. Sedangkan menggertak gigi dapat merusak email gigi. Penyakit menggertak gigi ini disebut dengan bruxism.
Dengan mengetahui dan memahami berbagai jenis gangguan atau penyakit tidur kita dapat mengambil langkah yang diperlukan. Sepanjang masih bisa diatasi sendiri dengan teknik-teknik manajemen diri (relaksasi dan pemrograman bawah sadar, meditasi, dan pola hidup yang sehat dan seimbang), maka kita sebenarnya dapat menjadi bagian dari solusi masalah yang kita hadapi. Untuk gangguan atau penyakit yang serius seperti narcolepsy maupun apnea, kita harus berkonsultasi dengan dokter ahli, karena mengabaikan gangguan tersebut dapat berakibat fatal (mematikan) bagi penderita.

5.      Faktor yang Mempengaruhi Tidur
a.       Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gangguan pernafasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit persarafan.
b.      Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
c.       Motivasi
Motivasi dapat memengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
d.      Kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpedek periode pertama dari tahap REM.
e.       Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga mengganggu tidurnya.
f.       Alkohol dan obat-obatan
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alcohol dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain :
a.       Diuretik : menyebabkan insomnia
b.      Anti depresan : supresi REM
c.       Kafein : meningkatkan saraf simpatis
d.      Beta bloker : menimbulkan insomnia
e.       Narkotika : mensuspensi REM

6.      Dampak Kurang Istirahat dan Tidur
Kurang istirahat Akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
1.      Mengurangi jumlah AS1 yang di produksi
2.      Memperlambat proses involusio uterus dan meningkatkan perdarahan
3.      Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.

7.      Cara Istirahat dan Tidur pada Malam Hari
Ada beberapa hal yang dapat Anda coba lakukan untuk lebih mudah tertidur di malam hari:
1.      Pergi ke tempat tidur dan bangun di saat sama setiap hari.
2.      Jangan makan makanan berat kurang dari tiga jam sebelum pergi tidur. Hindari kopi, teh, minuman kola, alkohol dan merokok. Jika Anda lapar, makan biskuit atau pisang. Minum segelas susu hangat setengah jam sebelum tidur.
3.      Mengelola tidur, coba tip berikut :
d.      Untuk Berhenti bekerja setidaknya sejam sebelum waktu tidur dan baca buku atau dengarkan musik menenangkan. Buat ruangan tenang, redup dan sejuk
e.       Untuk Jika tak bisa tertidur dalam 30 menit, bangun dan pergi ke ruangan lain dan baca. Jangan menonton TV.
f.       Untuk Jika kepala anda penuh dengan tugas untuk esok harinya, taruh buku catatan di samping tempat tidur dan catat.

K.    Daftar Pustaka
  1. Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.Yogyakarta : Penerbit Andi.
  2. Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.
  3. Wordpress. 2015. “Makalah Kebutuhan Dasar Ibu Nifas Istirahat dan Tidur” (online). (https://silviadharmawan.wordpress.com/2015/03/30/makalah-kebutuhan-dasar-ibu-nifas-istirahat-dan-tidur-oleh-silvia/). Diakses tanggal 1 April 2016.
4.      Menshealth. 2013. “Siklus Orang Tidur”. (online).  (http://www.menshealth.co.id/kesehatan/waras/siklus.orang.tidur/004/003/117). Diakses tanggal 1 April 2016.
  1. Diah. 2012. “Kebutuhan Dasar Masa Nifas” (online). (http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/kebutuhan-dasar-masa-nifas-istirahat.html#ixzz2D1Lbwi9Q). Diakses tanggal 1 April 2016.
  2. Wordpress. 2011. “Berbagai Jenis Masalah Tidur”. (Online). (https://nukhanku.wordpress.com/2011/06/15/berbagai-jenis-masalah-tidur/). Diakses tanggal 1 April 2016.
  3. Wordpress. 2011. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur”. (online. (https://ktikebidanancom.wordpress.com/2011/01/23/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-tidur/). Diakses tanggal 1 April 2016.
  4. Wordpress. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur”. (online). (https://cahayapenerangkehidupan.wordpress.com/2010/06/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-tidur/). Diakses tanggal 1 April 2016.